Tips dan Cara Merawatan Suspensi Sepeda Motor

 


Suspensi atau shockbreaker atau peredam kejut menjadi salah satu perangkat yang penting pada sepeda motor. Suspensi selain sebagai peredam kejut juga sebagai peredam getaran sehingga apabila melalui jalan yang tidak rata sepeda motor tidak terlalu merasakan getaran serta guncangan.

Suspensi sepeda motor itu yang depan disebut juga sebagai Front Suspension, suspensi depan ini ada tiga jenis, yaitu

  1. Yang pertama jenis bottom link fork yang lebih banyak digunakan untuk sepeda motor jenis lama.
  2. Jenis suspensi telescopic fork yang lebih banyak digunakan sepeda motor jenis bebek. Pada jenis yang kedua ini terdapat dua buah garpu yang ada di steering yoke. Garpu tersebut bekerja dengan memanfaatkan getaran pegas dan oli minyak. Pegas akan menampung getaran dan benturan roda dari permukaan jalan. Sedangkan oli garpu akan mencegah getaran agar tidak diteruskan ke batang kemudi.
  3. Jenis Upside Down yaitu suspensi yang digunakan untuk jenis motor besar. Secara umum cara kerja dan bentuknya mirip dengan jenis garpu, hanya saja fluida rem dan berada di bagian atas.

Suspensi belakang Disebut juga sebagai rear suspension yang letaknya di bagian roda belakang. Jenis suspensi ini juga memiliki beberapa jenis diantaranya :

  1. Twin shock yang memiliki bentuk H dan di kedua sisi memiliki komponen sistem suspensi bagus meredam guncangan. Dibandingkan jenis yang lainnya, suspensi ini lebih kuat menahan beban.
  2. Monoshock yang lebih sering digunakan untuk sepeda motor matic atau bebek biasa. Kelebihannya adalah peredam dapat bekerja lebih stabil sehingga motor mudah untuk dikendalikan seperti ketika menikung. Dulunya monoshock hanya digunakan untuk motor balap namun kini kegunaannya lebih meluas.

Suspensi depan maupun belakang tentunya harus dilakukan perawatan secara rutin agar tetap awet dan nyaman saat digunakan melewati beragam karakter jalan seperti melintasi jalan berlubang atau bergelombang.

Berikut beberapa tips untuk merawat suspensi sepeda motor:

  1. Jaga Kebersihan Suspensi

Kotoran yang menempel di area kerja suspensi jika tidak dibersihkan akan membuat lecet inner tube atau batang suspensi yang akan menyebabkan suspensi mengalami kebocoran dan menurunkan kualitas kerja suspensi. Sebaiknya cuci motor secara berkala dan bersihkan area suspensi dengan seksama. Jika kehujanan segera bilas/cuci motor, pastikan juga area suspensi aman. Sifat korosi air hujan bisa merusak suspensi secara perlahan-lahan.

  1. Hindari Rute Jalan Rusak (Tidak Ngebut saat Terpaksa Melewatinya)

Jalan yang tidak rata atau berbatu bisa memberikan beban tambahan bagi suspensi. Terlalu sering melewati jalan seperti ini tentu saja akan mengurangi usia suspensi. Jadi ketika terpaksa melewati jalan yang tidak rata, Anda harus berkendara dengan ekstra hati-hati dan tidak ngebut agar dapat membantu meringankan kerja suspensi. Ngebut di jalanan berbatu sangat berisiko, bisa membuat suspensi bocor karena goncangan tanpa jeda. Jangan lupa agar berhati-hati dan menghidari batu atau objek yang terlalu besar untuk dilewati.

  1. Tidak Membawa Beban yang Terlalu Berat

Sepeda motor memiliki batas maksimal beban yang diizinkan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Jika terpaksa membawa beban berlebih, maka performa motor Anda tentu saja akan berkurang secara signifikan. Salah satu fungsi yang terganggu akibat bawaan beban yang terlalu berat adalah fungsi suspensi. Suspensi akan bekerja ekstra keras saat beban yang dibawa melebihi kapasitas maksimal.

  1. Tidak Memasang Aksesoris (Tidak Memodifikasi Suspensi)

Aksesoris yang umum dipasang pada suspensi biasa disebut anting. Pemasangan anting ini membuat bagian belakang motor tampak meninggi. Tahukah Anda ternyata pemasangan anting ini justru membuat suspensi tidak bisa bekerja maksimal. Bahkan, dalam beberapa kasus penambahan aksesoris dan modifikasi suspensi ini menjadikan suspensi tidak berfungsi sama sekali bahkan suspensi bisa patah.

  1. Mengganti Oli Suspensi Secara Rutin

Penggantian oli suspensi bagian depan biasanya dilakukan setiap 15.000-20.000 km/1,5 – 2 tahun pemakaian motor (mana tercapai terlebih dahulu). Namun, jika beban bawaan selalu berat atau Anda harus melewati jalan tidak rata terlalu sering, gantilah oli suspensi Anda di bengkel resmi jika dirasa sudah tidak nyaman pada bagian suspensi.

Demikian semoga bermanfaat bagi kalian semua, tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada radarsampit.com karena artikel mengambil referensi dari berita di radarsampit.com yang berjudul Tips Perawatan Suspensi Sepeda Motor.

Komentar

Postingan Populer